HEPATITIS
Heru Wijono
Istilah hepatitis artinya
kerdangan pada liver, sebagian besar diakibatkan oleh virus. Saat ini terdapat
5 tipe virus hepatitis di dunia yaitu A, B, C, D dan E. Terutama pada Hepatitis
B dan C karena berpotensi menimbulkan kelainan hati kronis pada ratusan juta
penduduk dunia, serta menimbulkan kanker dan sirosis hati.
Hepatitis A dan E terutama
diakibatkan penularan lewat makanan, sedangkan hepatitis B, C, dan D ditularkan
melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Untuk lebih jelasnya kita
bahas, 3 tipe yang terbanyak di Indonesia, yaitu hepatitis A,B dan C.
Hepatitis B
Fakta
tentang Hepatitis B
- Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang
liver dan dapat menyebabkan penyakit akut dan kronis.
- Penularan melalui kontak dengan darah atau cairan
tubuh lain yang mengandung virus.
- Diperkirakan dua milyar penduduk dunia terinfeksi
virus hepatitis B dan sekitar 600.000 orang meninggal tiap taun akibat
hepatitis B.
- Kemampuan penularan hepatitis B 50 sd 100 kali
lebih besar dibanding HIV/AIDS.
- Hepatitis B merupakan salah satu resiko utama
pada tnaga medis.
- Hepatitis B dapat dicegah melalui vaksin yang
aman dan efektif.
Sejak tahun 1982 sudah ditemukan vaksin hepatitis B.
dilaporkan vaksin Hepatitis B ini 95% efektif
untuk mencegah infeksi serta komplikasi kronisnya.
Penyebaran di dunia
Seperti tampak dalam gambar diatas, jumlah penderita Hepatitis B di
Indonesia dan Negara Asia relatif besar dibandingkan dengan di Negara lain
Penularan
Virus Hepatitis B ditularkan melalui kontak langsung
dengan darah atau cairan kelamin yang teinfeksi, cara penularan yang sama
dengan HIV, tetapi tingkat penularan
Hepatitis B ternyata mencapai 50 sd 100 kali lebih besar dibanding HIV, dan
tidak seperi HIV yang akan mati bila berada diluar tubuh manusia, Virus Hepatitis
B bisa bertahan sd 7 hari.
Di Negara berkembang penularan sering terjadi akibat :
- perinatal (dari Ibu ke bayi saat persalinan)
- infeksi sejak masa kecil (infeksi tanpa gejala,
akibat kontak dengan penderita)
- Cara injeksi yang tidak sehat (termasuk narkoba)
- Transfusi darah
- Hubungan seksual yang tidak aman.
Virus Hepatitis B tidak menular melalui makanan atau minuman.
Dengan masa tunas sd 90 hari.
Gejala
Kebanyakan penderita tidak menyadari adanya Virus Hepatitis
B dalam tubuh mereka karena sering tidak
timbul gejala. Tetapi pada sebagian penderita didapatkan gejala seperti kulit
dan mata menguning, kencing kuning pekat, lemah badan, mual, muntah dan nyeri
perut.
90% penderita yang terinfeksi Virus Hepatitis B akan mengalami kesembuhan dalam waktu 6 bulan,
sedangkan 25% sisanya akan kronis.
Pencegahan
Vaksin Virus Hepatitis
B direkomendasikan oleh WHO untuk semua
bayi yang baru lahir, pada dewasa dapat diberikan selama 3 kali yaitu pemberian
pertama, diikuti sebulan kemudian dan terakhir pada bulan keenam.
Pemberian vaksin pada bayi dan anak anak diharapkan
dapat memberikan tingkat perlindungan sebesar 95% , dengan jangka waktu sd 20
tahun, bahkan dilaporkan dapat sd seumur hidup.
Mereka yang sebaiknya divaksinasi :
- Pasangan atau anggota keluarga penderita
- Perilaku seksual resiko tinggi
- Pemakai narkoba (injeksi)
- Penderita yang sering memerlukan transfuse darah.
- Penerima transplantasi organ
- Tenaga kerja medis
- Pelancong ke daerah dengan hepatitis B tinggi.
Sejak 1982 vaksin Virus Hepatitis B sudah digunakan
sebanyak satu milyar, dengan tingkat keamanan dan efektivitas amat baik. Sejak
bula Juli 2011, 179 negara sudah memasukkan vaksinasi hepatitis B dalam program
vaksinasi masal dan didapatkan penurunan infeksi pada anak dari 8-15% menjadi
dibawah 1%.
Hepatitis
C
Fakta tentang Hepatitis C
- Hepatitis C dapat bervariasi mulai dari yang paling ringan, selama beberapa minggu sd penyakit lier kronis kronis, dapat menimbulkan sirosis atau kanker liver.
- Virus Hepatitis C ditularkan melalui kontak dengan darah penderita.
- Sekitar 150 penderita terinfeksi Virus Hepatitis C , dan sekiar 350.000 penderita meninggal setiap tahun karena penyakit ini.
- Virus Hepatitis C data diterapi dengan obat antivirus
- Sampai saat ini belum ada vaksin untuk Virus Hepatitis C , tetapi riset masih dijalankan
Hepatitis C tertinggi di Mesir
(22%) diikuti Pakistan (4.8%) dan Republik Rakyat Cina (3.2%).Indonesia juga
termasuk negara dengan jumlah penderita tinggi seperti tampak di bawah
Penularan
Hepatitis C menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, dapat terjadi saat :- Menerima transfuse darah, produk darah atau organ cangkok yang
- Injeksi dengan alat suntik yang terkontaminasi
- Pemakai narkoba (injeksi )
- Saat persalinan (Ibu Hepatitis C )
Gejala
Hepatitis C memiliki masa tunas selama 2 sd 6 bulan, pada 80% penderita tidak didapatkan gejala. Sebagian akan menderita demam, lemah badan, penurnan nafsu makan, mual, mutah, nyeri perut, kotoran berwarna seperi dempul, nyeri sendi dan kuning pada mata dan kulit.Terapi
Kombinasi obat antiretrovirus dengan ribavirin adalah pilihan terapi utama, sayangnya interferon tidak selalu terjangkau, dn tidak selalu dapat diterima oleh badan penderita. Saat ini sedang dikembangkan obat baru, yaitu telaprevir dan boceprevi yang lebih bisa diterima oleh penderita.Pencegahan
Pencegahan primer
Sampai saat ini belum didapatkan vaksin untuk Hepatitis C , resiko infeksi bisa dikurangi dengan :- Menghindari penyuntikan yang tidak diperlukan
- Hindari produk darah yang tercemar
- Cara pembuangan alat medis yang tepat
- Hindari pemakaian narkoba injeksi
- Hindari pergaulan bebas
- Tato, tindik dan akupunktur harus selalu steril
Pencegahan sekunder dan tersier
Rekomendasi WHO untuk penderita Hepatitis C
:- Pendidikan dan konseling
- Imunisasi Hepatitis A dan B untuk mencegah infeksi ganda
- Terapi sedini mungkin dengan antivirus bila diperlukan
- Pemantauan dini untuk kelainan liver kronis
Hepatitis A
Fakta mengenai Hepatitis A
- Hepatitis A menyebabkan kelainan dari ringan sd berat
- Secara global didapatkan 1.4 juta penderita hepatitis A tiap tahun.
- Penularan Hepatitis A melalui makanan dan minuman yang tercemar virus Hepatitis A
- Hepatitis A sering diakibatkan buruknya sanitasi dan kualitas air minum
- Cara terbaik mengatasi Hepatitis A adalah dengan memperbaiki sanitasi tempat tinggal
Indonesia termasuk dalam Negara dengan frekuensi penyakit Hepatitis A yang tinggi seperti tampak dibawah ini :
Penularan
Virus hepatitis A menular terutama melalui jalur fekal-oral, yaitu bila seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kandungan feses penderita. Karena itu penyakit ini sebenarnya dapat dicegah dengan sanitasi yang baik.
Siapa saja yang beresiko?
Faktor
resiko termasuk:
- Sanitasi buruk
- Kurangnya sarana air bersih
- Kontak dengan penderita
(serumah)
- Bepergian ke daerah endemis
Pencegahan
Perbaikan
sanitasi, pengawasan makanan dan imunisasi merupakan cara paling efektif
mengatasi hepatitis A.
Penularan hepatitis A dapat dengan :
- Suplai air bersih yang cukup
- Pembuangan limbah rumah tangga
yang benar
- Praktek hygiene pribadi
termasuk cuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Beberapa
vaksin hepatitis A sudah tersedia, dan dilaporkn
melindungi sd 100 persen sebulan setelah imunisasi, berjuta juta orang telah
divaksinasi dan tidak didapatkan efek samping yang serius.
Tetapi
vaksin hepatitis A tidak disarankan pada umur
dibawah satu tahun.