Silakan menempatkan Iklan Anda disini

Kamis, 21 Januari 2010

KOPI APA EFEKNYA PADA KESEHATAN?

KOPI

APA EFEKNYA PADA KESEHATAN?


Kata kopi pertama kali berasal dari kata chaoua, berkisar tahun 1598। Dalam bahasa Inggris dan bahasa di Eropa lainnya, coffee berasal dari Ottoman Turkish kahveh, dan bahasa Itali caff├и. Istilah Turki ini sendiri berasal dari bahasa Arab: ┘В┘З┘И╪й‎‎, qahwah. Istilah ini sendiri berasal dari qahiya, artinya "tidak bernafsu makan", karena minuman ini diperkirakan (dahulu) dapat meningkatkan nafsu makan penderita. Kemungkinan lain berasal dari bahasa di Afrika atau Ethiopia, merujuk kata Kaffa, suatu dataran tinggi di sebelah barat daya Ethiopia tempat tanaman tersebut tumbuh.


Kopi, minuman dalam bentuk rebusan biji bijian yang sebelumnya dipanggang terlebih dulu, sering disebut biji kopi, dari tanaman kopi. Sebenarnya berasal dari buah kopi yang didapatkan di 70 negara. Karena kandungan kafeinnya, kopi memberikan efek stimulasi pada manusia. Saat ini, kopi menjadi salah satu minuman yang paling sering dikonsumsi di dunia.

Kopi pertama kali diketahui di Yaman (Arab) dan daerah timur laut Ethiopia, dan penanaman kopi pertama kali dilakukan di jazirah arab. Bukti sejarah pemakaian kopi pertama kali di Arab selatan (yaman) oleh pra Sufi. Kemudian menyebar ke semenanjung Itali, eropa dan kemudian ke Indonesia (hehehe bangga nih) dan kemudian ke Amerika.

Buah kopi, berasal dari tumbuhan semak perdu dari genus Coffea. Dua jenis tanaman kopi yang sering ditanam adalah Coffea canephora (dikenal sebagai Coffea robusta) dan Coffea arabica. Kedua tanaman ini terutama banyak didapatkan di Amerika Latin,Asia tenggara dan Afrika. Buah yang matang diproses dan dikeringkan. Biji ini kemudian dipanggang sesuai selera. Kemudian dihaluskan dan disajikan dalam bentuk rebusan.

Kopi menjadi produk ekspor hasil bumi unggulan pada 12 negara tahun 2004 dan 2005 menjadi ranking ketujuh. Pemakaian kopi dan hubungannya dengan kesehatan dan lingkungan masih menjadi kontroversi.

Pemakaian filter untuk mengurangi zat berbahaya dalam kopi dapat dikurangi, tetapi pemakaian kertas sebagai filter hanya mengeliminasi komponen diterpenes yang banyak terdapat dalam kopi. Terdapat dua jenis diterpenes yaitu: kahweol dan cafestol, keduanya dikaitkan dengan peningkatan resiko penyakit jantung koroner dengan mekanisme peningkatan low density lipoprotein dalam darah.

Bergantung pada tipe kopi dan metode persiapannya, kadar kafein bervariasi. Secangkir kopi (sekitar 200 ml):

  • Espresso: 185 mg (2000 mg/L)
  • Drip coffee: 115–175 mg (560–850 mg/L)
  • Rebus biasa: 80–135 mg (390–650 mg/L)
  • Instant: 65–100 mg (310– 480 mg/L)
  • Decaf, rebus mendidih: 3–4 mg
  • Decaf, instant: 2–3 mg

Banyak pendapat yang masih kontroversi mengenai manfaat dan efek negative kopi. Dalam satu studi disebutkan bahwa kopi dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit kronis. Efek kopi terhadap timbulnya kanker dilaporkan minimal sekali. Tetapi studi di Harvard School of Public Health menyebutkan bahwa kopi secara keseluruhan lebih member efek positif disbanding negatif. Studi lain menyatakan minum kopi mengurangi resiko terkena penyakit seperti Alzheimer's disease, Parkinson's disease, heart disease, diabetes mellitus tipe 2, cirrhosis liver, dan gout. Penelitian tahun 2009 melaporkan mereka yang paruh baya dan terbiasa minum kopi atau the dalam jumlah sedang (3 sd 5 cangkir perhari) beresiko lebih kecil terkena dementia dan Alzheimer's disease dibanding yang tidak. Tetapi kopi meningkatkan regurgitasi asam lambung dan penyakit lambung lainnya. Efek positif kafein rata rata berasal dari kandungan kafeinnya, sehingga hanya didapatkan pada mereka yang meminum kopi berkafein (yang asli kan ada yang decaffeinated).

Kopi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi pada Ibu dan balita, selain mengganggu penyerapan suplemen yang mengandung zat besi, akibat adanya polyphenols. Senyawa ini didalam tubuh dapat menurunkan resiko terkena kanker liver.

Ilmuwan Amerika Yaser Dorri berpendapat bau kopi dapat memulihkan nafsu makan dan meningkatkan reseptor bau di rongga hidung. Lebih lanjut dikembangkan oleh pabrik parfum dengan mengembangkan aroma kopi dalam untuk digunakan dalam taraf uji coba.

Lebih dari 1000 bahan kimia didapatkan dalam kopi, lebih separuhnya (19/28) dinyatakan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) pada tikus percobaan. Tetapi kopi juga mengandung bahan lain yang kmenguntungkan bagi kesehatan manusia, seperti polyphenols (chlorogenic acid dan caffeic acid), dan juga diterpenes (kahweol dan cafestol). Efek negatif kafein dikatakan berasal dari kandungan kafeinnya juga (selain positif), dilaporkan memperkeras dinding arteri. Sehingga kopi berkafein tidak dianjurkan dikonsumsi semua orang karena dapat memperberat penyakit seperti gastroesophageal reflux disease, migrain, arrhythmias, dan gangguan tidur.

Caffeine dapat menimbulkan adiksi atau ketergantungan. Dalam liver yang sehat, zat ini dimetabolisme oleh enzim microsomal liver, menjadi zat paraxanthine sebagian dalam bentuk theobromine dan theophylline, sejumlah kecil sisanya dikeluarkan melalui kencing. Sehingga metabolism caffeine benar benar bergantung pada kondisi liver kita. Para lanjut usia dengan penurunan kinerja enzim sebaiknya mengonsumsi kopi decaffeinated, karena umumnya tidak mampu memetabolisme caffeine dengan baik itupun dengan catatan tidak ada penyakit lambung, karena semua jenis kopi baik mengandung caffeine atau tidak dapat mengganggu lambung. Kopi dalam jumlah sedang (50-100 mg caffeine atau 5-10 g kopi bubuk perhari) masih dapat ditolerir lambung penderita lanjut usia. Kopi dalam jumlah berlebihan, dapat menimbulkan efek samping bahkan sampai mengancam jiwa.

Caffeine dapat bersifat sebagai antidepresi. Dalam makalah ilmiah "Cerebral effects of Noncaffeine Constituents in Roasted Coffee," olehDe Paulis dan Martin (2004), disebutkan bahwa mereka yang minum kopi 3 kali sehari mengurangi depresi. Hal ini dikarenakan caffeine menghambat efek negatif adenosine pada saraf dopamine di otak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mencoba menyajikan Informasi mengenai penyakit dalam secara mudah dan gamblang sehingga mudah untuk dipahami