Virus Influenza dibagi menjadi 3 tipe :
• Tipe A
Virus tipe ini termasuk paling virulen (paling berpotensi menyebabkan penyakit pada manusia, beberapa contoh yang dikenal :
o H1N1 menyebabkan spanish flu tahun 1918 dan sekarang menjadi pandemi di dunia
o H2N2 menyebabkan asian flu tahun 1957
o H3N2 menyebabkan Hong Kong flu tahun 1968
o H5N1 flu burung
o H7N7 menyebabkan infeksi pada hewan
• Tipe B
Virus tipe ini umumnya lebih banyak mengenai anak anak
• Tipe C
Bersifat menular pada manusia, anjing dan babi dan hanya kadang menyebabkan penyakit ringan pada anak anak

Gejala
Gejala influenza dapat mulai timbul dalam kurun waktu 1 sd 2 hari setelah terinfeksi. Gejala awal dimulai dengan panas tinggi sd 38-39 °C. Sering kali ditemukan gejala nyeri otot dan sendi sehingga penderita tidak dapat beraktivitas seperti biasa. Gejala influenza dapat berupa :
• Nyeri badan, sendi dan tenggorokan
• Panas tinggi
• Kelemahan badan
• Sakit Kepala
• Mata berair dan terasa iritasi, kemerahan
• Pada anak-anak dapat timbul gejala diare dan nyeri perut (terutama akibat influenza tipe B)
Penularan
Influenza menyebar di udara melalui batuk atau bersin, melalui aerosol yang mengandung virus. Selain itu virus ini juga dapat menyebar melalui kotoran burung, saliva, sekret hidung. Virus influenza sebenarnya cenderung mudah mati bila terkena sinar matahari, desinfektan dan detergen. Termudah, bisa dengan sabun, sehingga mencuci tangan teratur dapat mengurangi resiko infeksi.

Virus Influenza dapat juga berada pada permukaan benda seperti uang kertas, gagang pintu, saklar lampu dan alat rumah tangga lainnya, sedangkan virus dapat bertahan antara 1 sd 2 hari pada permukaan plastic atau logam, 15 menit pada kertas tisu kering, dan 5 menit pada kulit manusia. Virus influenza dapat bertahan dalam jangka waktu amat lama pada suhu titik beku, dan mudah mati pada suhu 56 °C selama 60 menit, dan pada pH<2 (seperti pada asam lambung)
Pencegahan
Untuk pencegahan dapat dilakukan vaksinasi, yang sering dilakukan terutama di negara maju, vaksin yang sering digunakan adalah jenis trivalen yang mengandung dua jenis virus influenza A dan satu jenis virus influenza B. Kelemahan vaksin ini hanya efektif selama sekitar satu tahun, karena perkembangan mutasi virus influenza yang demikian cepat. Obat antivirus dapat digunakan untuk mengobati influenza seperti flu burung atau flu babi terutama golongan neuraminidase inhibitor (osetalmivir/tamiflu).
Kebiasaan sehari hari yang higienis, seperti mencuci tangan, tidak meludah sembarangan, menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk, cukup efektif untuk mengurangi penyebaran influenza. Cuci tangan dengan air dan sabun, atau dengan cairan yang mengandung alcohol amat efektif mematikan virus influenza. Cara-cara pencegahan ini direkomendasikan untuk pencegahan pada masa pandemi seperti pada saat ini. Pemakaian masker juga dapat membantu terutama pada waktu merawat orang lain yang sakit.
Mayo Clinic merekomendasikan pemberian vaksin, cuci tangan, makanan sehari hari yang berimbang dan mengandung buah dan sayuran segar, serta mengandung protein tinggi, istirahat cukup latihan fisik rutin dan menghindari kerumunan orang pada masa pandemi.
Influenza menyebar melalui permukaan benda yang terkontaminasi, sehingga membersihkan alat rumah tangga dapat sangat membantu. Alkohol adalah zat yang sangat efektif untuk membersihkan virus, di Rumah sakit digunakan senyawa quaternary ammonium bleach untuk membersihkan kamar dan peralatan termasuk pada kamar penderita influenza. Di rumah, kita dapat menggunakan cairan yang mengandung chlorine, seperti banyak terdapat pada bahan pembersih rumah tangga.
Pengobatan
Penderita Influenza disarankan untuk banyak beristirahat, banyak minum, hindari minum alcohol dan merokok, bila diperlukan dapat meminum paracetamol (asetaminofen) untuk menurunkan panas dan nyeri sendi. Pada penderita influenza sebenarnya antibiotic tidak banyak bermanfaat karena disebabkan oleh virus, bukan bakteri, kecuali bila timbul komplikasi berupa infeksi sekunder seperti pneumonia (radang paru) akibat bakteri.. Penyakit Influenza sendiri sebenarnya bersifat “self limiting”, sehingga akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1 sd 2 minggu, kecuali bila timbul komplikasi seperti pneumonia. Influenza sendiri dapat berbahaya terutama pada mereka yang mengalami gangguan kekebalan tubuh, lanjut usia dan penyakit kronis seperti penderita diabetes, pasca transplantasi organ dan penderita penyakit HIV. Selain itu wanita hamil dan anak-anak termasuk dalam kelompok beresiko.
Influenza dapat memperberat kondisi pada penderita dengan penyakit paru kronis seperti asma, bronchitis, selain penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner dan payah jantung. Merokok juga menjadi salah satu faktor resiko yang dapat menimbulkan komplikasi pada influenza.