Silakan menempatkan Iklan Anda disini

Kamis, 04 Maret 2010

Diare

Diare

Berasal dari bahasa latin (diarrhoia) yang berarti mengalir deras, berarti adanya gerakan usus lebih dari 3 kali sehari atau bentuk kotoran (feses) yang berubah lebih cair. Diare akut sering menyebabkan kematian terutama di Negara berkembang dan menjadi penyebab kematian kedua terbanyak pada balita diseluruh dunia. Kehilangan cairan akibat diare dapat menyebabkan dehidrasi berat. Secara global diperkirakan terdapat kematian sebesar 3 kali lebih besar dari yang semula diperkirakan, berkisar 1,1 juta pertahun pada balita. Menurut UNICEF, diare menyebabkan kematian pada 1,5 juta balita. Selain itu menurut WHO sekitar 50 juta anak telah diselamatkan dengan terapi oral rehidrasi yang relative murah dalam kurun waktu 25 tahun terakhir.


Diare sekretorik

Diare sekretorik berarti terjadi peningkatan sekresi atau gangguan absorbs. Hanya terdapat kerusakan struktur ataupun hanya minimal. Penyebab tersering adalah toksik kolera dapat menstimulir sekresi anion, terutama klorida. Sehingga, untuk menjaga keseimbangan muatan listrik dalam rongga usus, terjadi pengeluaran natrium bersama dengan air.

Diare Osmotik

Diare osmotic terjadi bila terlalu banyak air ditarik ke dalam rongga usus. Hal ini bisa diakibatkan gangguan penyerapan (missal penyakit pancreas atau penyakit celiac), dimana zat-zat nutrisi yang tertinggal dalam lumen usus menarik cairan. Diare jenis ini bisa juga terjadi akibat pencahar bersifat osmotic yang bekerja dengan cara menarik cairan ke dalam rongga usus. Terlalu banyak konsumsi magnesium, laktosa atau vitamin C pada penderita tertentu juga dapat menimbulkan gejala serupa dan menyebabkan kembung. Penderita dengan intoleransi (tidak tahan) laktosa dapat menimbulkan diare terutama setelah mengkonsumsi produk susu atau hasil olahannya. Penderita dengan intoleransi fruktosa juga dapat timbul diare setelah mengonsumsi fruktosa dalam jumlah besar (seperti pada softdrink). Gula dalam bentuk alcohol lebih mudah diserap di usus sehingga lebih jarang menimbulkan diare osmotik.

Diare Exudatif

Diare exudatif ditandai dengan adanya darah dan nanah dalam tinja. Gejala ini sering bersamaan dengan inflammatory Bowel Disease (IBS), seperti penyakit Crohn atau useratif colitis.

Motility-related diarrhea

Diare jenis ini diakibatkan gerakan usus yang terlalu cepat sehingga makanan cepat terdorong di rongga usus. Karena itu sebagian besar makanan belum diserap oleh tubuh. Hal ini dapat diakibatkan pasca operasi saraf vagus atau akibat komplikasi diabetes pada saraf. Selain itu hipertiroid juga dapat menyebabkan gejala serupa. Peningkatan motilitas dapat terlihat pada pasien yang sebelumnya telah mengalami operasi pengangkatan sebagian usus.

Diare karena keradangan

Diare karena keradangan terjadi bila terdapat kerusakan selaput lebdir sehingga terjadi kebocoran cairan yang kaya protein di usus, dan penurunan kemampuan penyerapan. Dapat diakibatkan infeksi bakteri, virus atau parasit, selain penyakit autoimmun seperti inflammatory bowel diseases. Juga dapat diakibatkan tuberkulosa, kanker usus besar dan enteritis (radang usus halus).

Disenteri

Secara umum, didapatkan darah dalam tinja, sebagai akibat keradangan pada dinding usus. Bakteri penyebab bisa Shigella, Entamoeba histolytica dan salmonella.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mencoba menyajikan Informasi mengenai penyakit dalam secara mudah dan gamblang sehingga mudah untuk dipahami