Silakan menempatkan Iklan Anda disini

Senin, 01 Februari 2010

Berhenti Merokok Apakah bisa?

Berhenti Merokok

Apakah bisa?

Dr. Heru Wiyono SpPD

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (Depkesnya AS) pada tahun 2002 disebutkan bahwa dari setiap bungkus rokok yang dijual di Amerika Serikat menyebabkan peningkatan pengeluaran bidang kesehatan sebesar 7 US$ dan penurunan produktivitas kerja. Studi lain yang lebih independen melaporkan jumlah yang lebih tinggi (41 US$ atau sekitar 400.000 rupiah!!) per bungkus, yang menjadi bebean perokok dan keluarganya. Sehingga timbul pameo: merokok sebenarnya justru menghemat uang masyarakat, perokok menabung di bank, mendapat jaminan kesehatan dan asuransi, tetapi umumnya meninggal dalm usia yang lebih muda, sehingga tidak lagi menarik keuntungan dari tabungan mereka.

Di lain pihak penelitian lain yang dilakukan di republic Ceko dan Institut Cato (didukung oleh Philip Morris pabrik rokok itu dan pabrik rokok lain, hehehe) justru menunjukkan hasil yang positif sebagai akibat merokok (ya iyalah) Tapi kemudian Philip Morris meminta maaf secara terbuka dan menyatakan: “No one benefits from the very real, serious and significant diseases caused by smoking."

Antara tahun 1970 dan 1955 konsumsi rokok di Negara berkembang (terutama dengan pendapatan perkapita rendah) justru meningkat 67 persen, sedangkan di Negara berkembang dengan pendapatan yang lebih tinggi justru menurun sd 10 persen. Diperkirakan oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2030 10 juta orang akan meninggal pertahun karena penyakit akibat merokok. Menjadikan penyakit akibat merokok menjadi penyebab kematian terbesar setelah decade itu. Delapan puluh persen perokok di dunia hidup di negara berkembang. Dan didapatkan peningkatan bermakna dalam jumlah perokok wanita. WHO memperkirakan pada abad 21 jumlah kematian akibat merokok mencapai 10 kali lipat jumlah kematian akibat yang sama pada abad 20 ("Washingtonian" magazine, December 2007).

Konsumsi tembakau dapat mengakibatkan penyakit pada jantung dan paru paru, dan merokok menjadi faktor resiko utama terjadinya serangan jantung, stroke, Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM), emphysema dan kanker (terutama kanker paru, tenggorokan, mulut dan pancreas).

WHO memperkirakan tembakau berperan sebagai penyebab kematian 5,4 juta penderita di tahun 2004. Dan 100 juta orang di seluruh abad ke 20. Hasil yang sama juga didapatkan oleh Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan tembakau sebagai "the single most important preventable risk to human health in developed countries and an important cause of premature death worldwide."

Justru di Negara maju seperti di Amerika Serikat, jumlah perokok menurun drastic dari 42% tahun 1965 menjadi 20,8% di tahun 2006. Tetapi di Negara berkembang justru terjadi peningkatan konsumsi tembakau sebesar 3,4% pertahun.

Nicotine patch

Metode yang umum dilakukan untuk mengurangi konsumsi tembakau adalah dengan menggunakan nicotine patches dengan dosis yang semakin lama semakin dikurangi sehingga menurunkan ketergantungan penderita pada nikotin dan tembakau. Metode ini terutama efektif bila dikombinasikan dengan terapi lain termasuk terapi psikologis. Dalam uji klinis didapatkan hasil yang menjanjikan pada pemakaian tricyclic anti-depressant nortriptyline, bupropion (Zyban, atau Quomem di beberapa negara), dan nicotinic partial agonist, varenicline (Chantix di AS dan Champix di Negara lain

Terbukti bahwa hanya sedikit sekali perokok yang berhasil berhenti dalam usahanya pertama kali. Dilain pihak banyak studi yang menunjukkan kegagalan perokok dalam menghentikan kebiasaan ini biarpun telah terkena penyakit akibat rokok. Sehingga diperlukan komitmen penderita dalam hal ini.

Selain itu peran anggota keluarga dan orang orang terdekat dalam hidup perokok juga berpengaruh. Dalam satu studi yang meliputi 12.000 perokok yang berhasil berhenti merokok dipengaruhi (bisa lebih dari satu orang) istri/suami 67%, anak 25%, sahabat 36%, dan rekan kerja 34%

Perbandingan keberhasilan dalam berhenti merokok

Laporan Depkes AS menunjukkan perbandingan tingkat kesuksesan terapi berhenti merokok :

  • Konseling dikombinasikan dengan terapi Bupropion SR (Zyban/Wellbutrin) menunjukkan keberhasilan sd 30,5%.
  • Konseling secara intensif (antara 91 sd 300 menit) dlam jangka waktu 6 bulan menunjukkan hasil sebesar 28%.
  • Nasihat dari dokter untuk berhenti merokok dapat meningkatkan keberhasilan berhenti merokok sd 30%.
  • Tujuh persen yang menggunakan nicotin patch berhenti selama 6 bulan.

Teknik lain untuk berhenti merokok

  • Cold Turkey, menghentikan nikotin tanpa mengurangi dosis perlahan lahan, dilakukan oleh sekitar 80 sd 90% dari mereka yang berhasil berhenti merokok.
  • Terapi penggantian nikotin terutama pada mereka yang mengalami withdrawal syndrome. Bisa dalam bentuk patch, permen karet, permen, spray dan inhaler yang mengandung nikotin dalam dosis rendah).
  • Obat antidepresan bupropion, dengan nama paten Zyban, menurunkan gejala withdrawal, tetapi tidak boleh diberikan pada penderita epilepsy, kejang, anorexia/bulimia, penderita gangguan psikosis dalam kurun waktu 14 hari, atau mereka yang menghentikan etanol atau sedative (seperti valium)
  • Nicotinic receptor agonist varenicline (Chantix) (Champix di Negara lain). Varenicline Tartrate sudah dipergunakan di beberapa Negara.
  • Aromatherapy terutama yang mengandung Kava dan Chamomile, masih belum diuji klinis
  • Akupunktur, menurut beberapa studi tidak banyak membantu. (Cochrane Review)
  • Quit meters: program computer yang mencatat statistic seperti berapa banyak uang dapat ditabung dengan tidak membeli rokok (kalau Paman Gober pasti berhasil nih).
  • Pendekatan keagamaan
  • Tembakau tanpa Asap (snus) banyak digunakan di Swedia, terbukti menurunkan resiko terjadinya kanker, tetapi masih mengganggu kesehatan.
  • Sigaret elektronik: menggunakan alat seperti sigaret yang merubah nikotin cair menjadi uap. Tetapi WHO belum menerima pemakaian alat ini karena masih belum dipastikan apakah terdapat bahaya pada pemakaiannya.
  • Titrasi, mengurangi dosis nikotin perlahan lahan.
  • Merokok dengan mengganti tembakau dengan campuran herbal

Berhenti merokok dapat memberikan kita umur yang lebih panjang dan hidup lebih sehat. Berhenti merokok di usia dewasa diperkirakan dapat menambah 10 tahun dalam kehidupan kita, sedangkan berhenti pada usia 60an diperkirakan menambah tiga tahun umur (Doll dkk, 2004). Berhenti merokok dikaitkan dengan perbaikan usia dan kualitas hidup.

Apa yang terjadi bila kita berhenti merokok?

  • Dalam waktu 20 menit tekanan darah turun menjadi normal
  • Dalam 8 jam kadar oksigen kembali ke normal
  • Setelah 24 jam kadar karbon monoksida kembali ke normal dan dahak berkurang
  • Setelah 48 jam nikotin hilang dari badan dan papil pada lidah kembali normal
  • Setelah 72 jam bernafas lebih lancer
  • Setelah 2 sd 12 minggu peredaran darah membaik
  • Setelah 5 tahun, resiko serangan jantung menurun sd dibawah 50% perokok
  • Setelah 10 tahun resiko kanker paru sama dengan bukan perokok

Dan itu hanya dengan berhenti merokok looo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mencoba menyajikan Informasi mengenai penyakit dalam secara mudah dan gamblang sehingga mudah untuk dipahami