Silakan menempatkan Iklan Anda disini

Sabtu, 21 November 2009

Sick building syndrome

Sick building syndrome (SBS)

dr. Heru Wiyono, SpPD

Hampir 90 % dari waktu dalam lingkungan konstruksi, baik di dalam bangunan kantor ataupun rumah. Tanpa kita sadari, udara di dalam ruang tercemar oleh radikal bebas (bahan kimiawi) yang berasal dari dalam maupun luar ruangan

Sick building syndrome (SBS) adalah sekelompok gejala/sindroma yang terkait dengan tempat kerja atau tempat tinggal seseorang. World Health Organization melaporkan sejak 1984, sd 30% gedung baru atau yang telah direnovasi diasosiasikan dengan SBS. Hampir semua gejala SBS dikaitkan dengan kualitas udara dalam ruangan yang buruk.

Penyebab SBS dapat dilacak sebagai akibat dari tidak baiknya system pengaturan suhu (AC) dan ventilasi udara. Penyebab lain dikaitkan dengan penguapan beberapa jenis material bangunan, Volatile Organic Compound (VOC)seperti berasal dari karpet, perabot, cat, bahan pembersih dsb; debu, karbon monoksida, formaldehid, dll., lumut pengeluaran gas ozon dari beberapa mesin kantor, dan .kurang baiknya system penyaringan udara.

Gejala SBS umumnya ditangani dengan meningkatkan pertukaran udara dengan udara luar. Gedung baru yang menggunakan system green building yang menggunakan konsep ramah lingkungan telah didesain sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi timbulnya SBS, dengan mengurangi pemakaian Volatile Organic Compound (yang sering digunakan sebagai bahan pembersih), mengeliminasi kondisi yang menyokong timbulnya alergi dan pertumbuhan lumut.

Banyak laporan yang menyebutkan SBS lebih banyak terjadi pada wanita dibanding dengan pria, tetapi penyebab fenomena ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Gejala

Gejala penyakit ini amat beragam, mencapai 50 jenis gejala, tetapi yang tersering didapatkan adalah :

· Sakit kepala

· Iritasi pada mata, hidung, tenggorokan

· Kulit terasa kering dan gatal

· Batuk kering (tidak mengeluarkan dahak

· Mual dan pusing

· Badan terasa lemah

· Kesulitan konsentrasi

· Sensitif pada bau-bauan

· Peningkatan angka kejadian asma/timbulnya asma pada penderita yang sebelumnya tidak pernah menderita asma

· Gangguan mood

  • Kasus bronchitis atau pneumonia (radang paru-paru) yang tidak memberikan respon pada pemberian antibiotika
  • Gangguan pada saluran pencernaan menyerupai irritable bowel syndrome (IBS), meliputi gangguan bowel habit (sulit buang air, nyeri, dll)

Kunci utama untuk mengetahui adanya SBS ini adalah dengan adanya peningkatan keluhan diatas dalam kurun waktu yang singkat, dalam beberapa artikel disebutkan bahwa gejala SBS ini akan berkurang, bila penderita keluar dari gedung. Tetapi pada sebagian penderita terutama mereka yang lebih sensitif pada Volatile Organic Compound, potensi timbulnya efek jangka panjang harus diwaspadai.

Penyebab

Penyebab sering dikaitkan dengan desain gedung, dan dapat diakibatkan gabungan beberapa faktor :

  • Kualitas udara dalam gedung (termasuk asap rokok)
  • Lumut
  • Pengharum ruangan
  • Aspek penerangan ruang yang jelek, termasuk kurang masuknya cahaya matahari
  • Kualitas ventilasi atau AC yang buruk
  • Kontaminasi bakteri atau tungau pada system ventilasi
  • Sistem akustik gedung yang kurang baik
  • Perabot kantor (seperti monitor computer, alat foto copy, dll)
  • Aspek ergonomi (pengaturan lingkungan kerja dengan postur tubuh manusia) yang buruk
  • Kontaminasi kimia dan biologi

Pada level manajemen, adanya SBS sering ditandai dengan semakin banyaknya karyawan yang sakit atau tidak masuk kerja, penurunan produktivitas dan penurunan kepuasan dalam bekerja.

Pencegahan

  • Hilangkan sumber kontaminasi atau pindahkan dalam lokasi penyimpanan tertentu
  • Segera keringkan karpet yang terkena air, atau bahan bangunan yang lembab
  • Larangan merokok
  • Bila akan dilakukan pekerjaan seperti pengecatan, pemakaian bahan seperti pelarut, atau pestisida di ruang yang memilki ventilasi baik atau dilakukan saat ruangan tersebut kosong
  • Perbanyak pertukaran udara. The American Society of Heating, Refrigeration & Air Conditioning Engineers menyarankan pertukaran udara minimal sebanyak 8.4 kali tiap 24 jam.
  • Penggunaan system ventilasi dan air conditioning yang tepat

Sedang untuk pegawai atau mereka yang beraktivitas dalam gedung tersebut, sebaiknya tetap menjaga kesehatan dengan rutin berolah raga outdoor, dan mengkonsumsi vitamin yang mengandung mineral “trace element (mengandung Sn, Mg, Cu)”, dilaporkan cara ini dapat menurunkan angka kejadian SBS sd 65%, bahan tersebut dapat berfungsi sebagai immunomodulator (meningkatkan ketahanan tubuh). Karena bagaimanapun juga jauh lebih baik mencegah suatu penyakit daripada mengobatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mencoba menyajikan Informasi mengenai penyakit dalam secara mudah dan gamblang sehingga mudah untuk dipahami